Wijen dan kacang hijau merupakan produk pertanian ekspor penting di Myanmar, dan tujuan ekspor utama adalah China, India, Bangladesh, dan Thailand.
Musim panen wijen di Myanmar berlangsung dari bulan November hingga Januari tahun berikutnya, sedangkan musim panen kacang hijau berlangsung dari bulan Oktober hingga Desember setiap tahunnya. Volume produksi dan ekspor wijen dan kacang hijau di Myanmar berfluktuasi setiap tahunnya, dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti cuaca dan permintaan pasar.

Produksi wijen terutama terkonsentrasi di dataran Myanmar bagian tengah dan selatan, di antaranya wijen di Magway adalah yang paling terkenal. Varietas wijen di Myanmar sebagian besar adalah wijen putih, dengan volume produksi yang besar, tetapi kualitasnya bervariasi. Untuk wijen, menurut statistik dari Departemen Pertanian Myanmar, produksi wijen Myanmar pada tahun 2019-2020 sekitar 270.000 ton, sedangkan volume ekspor pada periode yang sama sekitar 212.000 ton. Pada tahun 2018-2019, produksi wijen Myanmar sekitar 250.000 ton dan volume ekspor sekitar 196.000 ton. Pemerintah telah memperkuat kontrol kualitas dan pelatihan teknologi pemrosesan wijen selama bertahun-tahun untuk meningkatkan kualitas dan nilai tambah wijen.

Produksi kacang hijau terutama tersebar di Myanmar bagian selatan dan tengah, dengan Mandalay dan Yangzhong sebagai daerah produksi utama. Menurut data dari Departemen Statistik Myanmar, produksi kacang hijau di Myanmar pada tahun 2019 sekitar 2,07 juta ton, dan volume ekspor yang sesuai sekitar 883.000 ton. Pada tahun 2018, produksi kacang hijau di Myanmar sekitar 1,7 juta ton, dan volume ekspor sekitar 618.000 ton. Myanmar memiliki berbagai varietas kacang hijau. Karena perbedaan besar dalam iklim dan tanah, kualitasnya juga bervariasi, tetapi secara umum, kacang hijau Myanmar berkualitas baik dan harga pembeliannya relatif stabil. Kacang hijau terutama digunakan untuk membuat makanan penutup, makanan ringan dan pasta kacang, dan juga dapat digunakan untuk menghasilkan makanan seperti bubuk kacang hijau dan kue kering. Pemerintah Myanmar juga memperkuat pelatihan teknologi pengolahan kacang hijau, meningkatkan nilai tambah kacang hijau, dan mengeksplorasi perluasan penggunaan kacang hijau.

Setelah wijen dan kacang hijau dipanen, eksportir Myanmar akan menggunakan mesin pembersih wijen untuk membersihkan dan mengekspornya. Di antara mereka, mesin yang paling dasar adalah pembersih kaca depan dan daribatuadalah penggunaan mesin, dan beberapa juga akan menggunakan berat jenis pemisah mesin. Setelah mengganti saringan, mesin pembersih wijen akan langsung menjadi mesin pembersih biji wijen.s membersihkanadalahPelanggan dapat memilih jenis mesin yang akan digunakan sesuai dengan situasi mereka sendiri.
Secara keseluruhan, produksi dan volume ekspor wijen dan kacang hijau Myanmar meningkat, tetapi masih dipengaruhi oleh permintaan pasar, cuaca, dan faktor-faktor lainnya.